Sabtu, 20 Mei 2017

Perencanaan Proses Produk Kerajinan dari Bahan Keras

Perencanaan produk kerajinan umumnya lebih menitikberatkan pada nilai-nilai keunikan (uniqueness) dan estetika (keindahan), sementara dalam pemenuhan fungsinya lebih menekankan pada pemenuhan fungsi pakai yang lebih bersifat fisik (fisiologis), misalnya: benda-benda pakai, perhiasan, furnitur, dan sandang.
Pada materi kerajinan dari bahan lunak, kamu sudah mempelajari tentang perencanaan proses produksi kerajinan dari bahan lunak. Diharapkan kamu dapat mengeksplorasi lebih jauh berbagai macam perencanaan proses produksi kerajinan dari bahan keras yang ada di daerah kamu serta di wilayah Nusantara.

a. Pengelolaan Sumber Daya Usaha
Pada materi produk kerajinan dari bahan lunak, kamu telah mempelajari tentang pengelolaan sumber daya usaha yang meliputi enam tipe sumber daya (Man, Money, Material, Maching, Method, dan Market). Berdasarkan konsep enam tipe sumber daya tersebut, kamu diharapkan dapat menganalisis dengan menggunakan buku referensi atau melalui media informasi/internet tentang pengelolaan sumber daya usaha pada produk kerajinan dari bahan keras yang ada di wilayah Nusantara.
b. Menentukan Fungsi dan Kualitas Produk Kerajinan
Kualitas karya kerajinan ditentukan oleh kualitas bahan, teknik pengerjaan, desain, dan nilai fungsi. Pemilihan bahan sangat penting karena bahan memiliki kekuatan, bentuk yang bervariasi, tekstur, serat, pori-pori, yang semua ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang kualitas bentuk dan estetik karya kerajinan. Teknik penciptaan yang baik dapat menentukan kesempurnaan bentuk karya. Aspek fungsi dapat menambah kenyamanan dan keamanan penggunaan produk kerajinan (ergonomi). Nilai estetik karya kerajinan dapat menambah kepuasan rasa indah bagi pemilik atau pemakai. Kerajinan mempunyai fungsi ganda selain fungsi praktis sekaligus sebagai fungsi hiasan.
c. Menentukan Segmentasi Pasar
Secara ekonomi kerajinan cukup menjanjikan dan memiliki peluang pasar yang mengembirakan. Apalagi ditunjang dengan melimpahnya bahan baku, tenaga kerja yang relatif murah dibandingkan dengan hal yang sama di negara lain, sehingga dapat menekan biaya produksi. Penambahan ragam hias dan warna yang beraneka ragam menambah nilai estetik dan sekaligus dapat meningkatkan nilai ekonomi produk tersebut. Sentuhan estetik pada produk kerajinan sangat diperlukan untuk mengangkat citra kerajinan. Untuk menentukan produk kerajinan yang akan diproduksi, kita harus memperhatikan selera pasar.
d. Menentukan Bahan/Material Produksi Kerajinan
Pemilihan bahan/material dalam pembuatan karya kerajinan sangat penting karena material akan mendukung nilai bentuk, kenyamanan terutama dalam menggunakan benda terapan dan juga akan mempengaruhi kualitas barang tersebut.
Pada materi kerajinan dari bahan lunak, kamu sudah mempelajari tentang menentukan bahan/ material produksi kerajinan dari bahan lunak. Diharapkan kamu dapat mengeksplorasi lebih jauh berbagai bahan/material produksi kerajinan dari bahan keras yang ada di daerah kamu serta di wilayah Nusantara.
e. Menentukan Teknik Produksi
Beberapa jenis kerajinan membutuhkan alat dan keterampilan khusus untuk mewujudkannya. Teknik produksi kerajinan disesuaikan dengan bahan, alat , dan cara yang digunakan.
Pembuatan produk-produk kerajinan yang menggunakaan bahan keras alami dapat dilakukan dengan teknik-teknik berikut.
1) Teknik pahat
2) Teknik ukir
3) Teknik konstruksi atau sambungan
4) Teknik raut
5) Teknik bubut dan sebagainya














sumber : http://storycontinueaboutlearning.blogspot.co.id/2016/03/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html

Penerapan Ragam Hias dari Bahan Keras

A. Jenis-jenis ragam hias
Jenis ragam hias yang terdapat di Nusantara antara lain ragam hias flora, fauna, figuratif, dan geometris seperti di bawah ini. 
  • Ragam hias flora. Bentuk ragam hias flora dapat dijumpai pada sebagian besar daerah di Nusantara. Jenis motif ragam hias flora merupakan pengembangan dari bentuk aslinya yang diwujudkan dalam bentuksulur- suluran.
  • Ragam hias fauna. Bentuk ragam hias fauna pada umumnya mengalami perubahan bentuk atau gaya. Motif ragam hias fauna diambil dari jenis yang ada di daerah setempat sebagai ciri khasnya. Beberapa jenis fauna tersebut antara lain kupu-kupu, burung, gajah, kadal, dan ikan.
  • Ragam hias figuratif (manusia). Bentuk ragam hias figuratif pada umumnya sudah mengalami perubahan bentuk yang digayakan. Karakter dari bentuknya disesuaikan dengan tema dan tujuan tertentu seperti untuk mendapatkan keselamatan, kekuatan, dan keberkahan.
  • Ragam hias geometris. Bentuk ragam hias geometris merupakan pengembangan bentuk dasar-dasar geometris seperti lingkaran, segi tiga, segi empat, segi lima, belah ketupat dan bentuk bebas. Motif bentuk geometris dapat di buat dengan cara menggabungkan bentuk-bentuk geometris ke dalam satu motif ragam hias.

B. Pola ragam hias 
Pola ragam hias adalah hasil susunan dari suatu aturan tertentu dalam bentuk dan komposisi tertentu. Penempatan pola ragam hias tergantung dari tujuan. Beberapa bentuk pola ragam hias tersebut dapat berupa pola ragam hias tepi, memojok, memusat, bidang beraturan, komposisi, dan pengulangan. 

  • Pola Simetris. Pola simetris terbentuk dari susunan motif-motif ragam hias yang memiliki keseimbangan dan bentuk yang sama dalam susunannya.
  • Pola a-simetris. Pola A-simetris terbentuk dari komposisi yang tidak berimbang namun masih terlihat proporsi, komposisi dan kesatuan yang harmoni.
  • Pola ragam hias tepi. Pola ragam hias tepi bentuknya berupa pengulangan dari bentuk sebelumnya dan digunakan untuk menghias bagian tepi pada bahan tertentu.
  • Pola ragam hias menyudut. Pola ragam hias menyudut membentuk pola segi tiga dan umumnya memiliki bentuk ragam hias yang berbeda dan disesuaikan dengan bentuk ragam hias yang sudah ada
  • Pola ragam hias gabungan. Pola ragam hias memusat bentuk coraknya berdiri sendiri. Pola ragam hias ini gabungan dari beberapa ragam hias dan membentuk ragam hias baru.
  • Pola ragam hias beraturan. Pola ragam hias beraturan terbentuk dari bidang dan corak yang sama. Susunan polanya merupakan pengulangan dari bentuk sebelumnya dengan ukuran yang sama.
  • Pola ragam hias tidak beraturan. Pola ragam hias tidak beraturan merupakan sebaran dari beberapa motif yang berbeda dan tidak mengikuti pola proporsi dan komposisi yang seimbang.

C. Alat dan bahan
Alat yang digunakan bisa menggunakan ukuran berbeda tergantung dari besar kecilnya ragam hias yang digunakan. 
  • Pahat. Pahat memiliki mata bentuk lurus dan melengkung. Pahat digunakan untuk membuat torehan atau pahatan pada media kayu atau batu.
  • Palu kayu. Palu digunakan untuk memukul pahat yang sudah diberi sketsa ragam hias. Proses pemukulannya disesuaikan dengan kedalaman ukiran yang akan dibuat.
  • Kuas. Kuas digunakan untuk pemberian warna pada media kayu, batu, keramik, dan logam.
  • Politur. Politur adalah pelapis dengan warna natural yang penggunaanya dilakukan dengan kuas maupun di semprot.
  • Cat kayu/besi. Cat digunakan untuk memberi efek warna dari ragam hias yang dibuat. Cat kayu/besi dapat bertahan lama dan ragam hias akan lebih indah dan menarik.

Bahan :
  • Kayu/papan. Media kayu atau papan dapat berupa kayu papan atau batangan.
  • Batu. Berbagai macam batu dapat digunakan sebagai media untuk menggambar ragam hias. Pilihlah batu yang memiliki permukaan rata agar lebih mudah mengaplikasikan ragam hias.

D. Teknik penerapan ragam hias
Secara teknis pelakuan yang dilakukan pada masing-masing bahan berbeda-beda, ada yang menggunakan teknik ukir, cor, dan pengecatan.

1. Teknik ukir
Teknik ukir merupakan teknik berkarya seni rupa dengan cara membentuk dan mengurangi bahan yang diukir dengan menggunakan Pperalatan ukir, yaitu pahat ukir. Jenis bahan yang dapat digunakan dalam teknik ukir dapat berupa bahan dari kayu. Kayu yang sudah diberi ragam hias kemudian diukir sesuai dengan pola yang sudah ditentukan. Proses mengukir anatara lain sebagai berikut :
  • Membuat desain/gambar yang digunakansebagai panduan untuk mengukir
  • Menempelkan desain pada media ukir (kayu) dan kemudian mengukirnya.
  • Mengamplas/menghaluskandan kemudian memberi pelitur/pernis.

2. Teknik Cor
Teknik cor merupakan pembuatan karya seni rupa dengan menggunakan cetakan atau dicor. Bahan terlebih dahulu dicairkan, kemudian di tuangkan ke dalam cetakan. Teknik cor umumnya menggunakan bahan-bahan bubuk gips, tanah liat dan logam. Bahan-bahan tersebut ada yang menggunakan air sebagai bahan tambahannya dan ada yang menggunakan proses pemanasan/ pembakaran seperti logam.

Penggunaan teknik cor dilakukan dengan cara sebagai berikut:
  • Membuat negatif atau model yang akan dicetak
  • Membuat cetakan
  • Pembakaran
  • Pengecoran
  • Penyelesaian dengan cat dan pelapis vernis/melamin

Alat dan bahan:
  • Ember, Pengaduk dari kayu, Gips, Tanah liat, Air, Cetakan dari kayu/batako (hebel), Cat besi/vernis

3. Teknik pengecatan
Teknik pengecatan merupakan pembuatan ragam hias dengan menggunakan cat. Keindahan ragam hias dapat dijumpai pada rumah-rumah adat, dan barang-barang hiasan. Ragam hias dengan motif tertentu terlihat dengan nuansa warna-warni yang indah dengan perpaduan warna cat yang harmonis. Aplikasi motif ragam hias dapat dilakukan dengan pengecatan pada bahan kayu, batu, maupun besi. Bahan-bahan tersebut terlebih dahulu dibuat ragam hiasnya kemudian dilakukan pengecatan sesuai dengan pola ragam hiasnya.

Alat dan bahan : Kuas, palet cat, pensil, cat minyak/akrilik, kayu/triplek.































sumber :http://www.mikirbae.com/2015/01/penerapan-ragam-hias-pada-bahan-keras.html 

Aneka Produk Kerajinan Bahan Keras

Produk kerajinan sangat beraneka ragam.
Berikut ini contoh produk kerajinan dari bahan keras.
a. Kerajinan Logam


Kerajinan logam menggunakan bahan logam seperti
besi, perunggu, emas, perak, dan lain-lain. Teknik
yang digunakan biasanya menggunakan sistem cor,
ukir, tempa atau sesuai dengan bentuk yang
diinginkan. Bahan logam banyak dibuat sebagai
perhiasan atau aksesoris, kemudian berkembang
pula sebagai benda hias dan benda fungsional
lainnya, seperti: gelas, kap lampu, perhiasan, wadah
serbaguna bahkan sampai piala sebagai simbol
kejuaraan. Logam memiliki sifat keras, sehingga
dalam pengolahannya memerlukan teknik yang tidak
mudah, seperti diolah dengan teknik bakar/
pemanasan dan tempa.



b. Kerajinan Kayu


Negara Indonesia merupakan daerah tropis yang
sebagian besar wilayahnya diisi oleh lautan dan juga
hutan. Hutan yang tersebar di banyak tempat di
Indonesia tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi
para perajin. Karya kerajinan ukir kayu adalah karya
kerajinan yang menggunakan bahan dari kayu yang
dikerjakan atau dibentuk menggunakan tatah ukir.
Kerajinan ukiran memang lebih banyak menggunakan
bahan baku kayu sebagai bahan utamanya. Kayu
yang biasanya digunakan adalah: kayu jati, mahoni,
waru, sawo, nangka, dan lain-lain.





c. Kerajinan Bambu


Bambu dapat dijadikan berbagai produk kerajinan
yang bernilai estetis dan ekonomi tinggi. Sejak
ratusan tahun lalu, orang Indonesia telah
menggunakan bambu untuk berbagai kebutuhan,
mulai dari yang paling sederhana sampai yang rumit.
Sampai saat ini, bambu masih digunakan untuk
keperluan tersebut. Bahkan saat ini, produk kerajinan
bambu tampil dengan desain lebih menarik dan
artistik. Beberapa teknik dalam pembuatan kerajinan
bahan alam dari bambu adalah teknik anyaman dan
teknik tempel atau sambung. Anyaman Indonesia
sangat dikenal di mancanegara dengan berbagai
motif dan bentuk yang menarik. Berikut contoh
kerajinan dari bambu.
d. Kerajinan Rotan


Rotan merupakan hasil kekayaan alam yang sangat
besar di Indonesia. Pulau yang paling banyak
menghasilkan rotan adalah Kalimantan. Tumbuhan
rotan bersifat kuat dan lentur sehingga sangat cocok
sebagai benda kerajinan dengan teknik anyaman.
Contoh produk kerajinan dari bahan rotan banyak
digunakan pada meja kursi, almari, tempat makanan,
dan lain-lain. Berikut contoh karya kerajinan dari
bahan rotan.
e. Kerajinan Batu


Indonesia sangat kaya dengan bebatuan, jenisnya
beraneka ragam. Daerah Kalimantan merupakan
penghasil batu warna yang dinilai sangat unik. Banyak
daerah di Indonesia menjadikan bebatuan warna
sebagai produk kerajinan seperti: aksesoris pelengkap
busana, juga sebagai penghias benda.
Batu hitam yang keras dan batu padas berwarna
putih/cokelat yang lunak banyak dimanfaatkan untuk
produk kerajinan. Teknik pengolahan untuk batu
hitam dan batu padas banyak menggunakan teknik
pahat dan teknik ukir. Kerajinan batu banyak
digunakan untuk hiasan interior dan eksterior. Berikut
contoh kerajinan dari batu.
f. Kerajinan Kaca Serat (Fiberglass)


Kaca serat (fiberglass) adalah serat gelas berupa
kaca cair yang ditarik menjadi serat tipis. Serat ini
dapat dipintal menjadi benang atau ditenun menjadi
kain, kondisi sudah siap pakai. Kemudian, diresapi
dengan resin sehingga menjadi bahan yang kuat dan
tahan korosi. Oleh sebab, itu fiberglass biasa
digunakan sebagai badan mobil dan bangunan
kapal. Dia juga digunakan sebagai agen penguat
untuk banyak produk plastik.
Kerajinan fiberglass membutuhkan beberapa
campuran dalam proses pembuatannya. Campuran
fiberglass terdiri atas cairan resin (minyak resin
bahan dasarnya minyak bumi dan residu), katalis,
met atau serat fiber, polish atau sabun krim silicon
untuk membuat cetakan, serta talk untuk memekatkan
warna. Proses pembuatan perlu perbandingan agar
memperoleh hasil yang baik. Jika zat cair (resin dan
katalis) dicampur, akan bereaksi dari cair berubah
menjadi padat dan keras, serta berwarna bening
mengilap. Berikut contoh kerajinan dari fiberglass.




















sumber : http://destri4wandie.blogspot.co.id/2015/01/aneka-produk-kerajinan-dari-bahan-keras.html 

Selasa, 11 April 2017

Manfaat Kemasan Produk Kerajinan Bahan Keras

Pengertian Pengemasan
Pengemasan adalah sebuah teknik terkordinir yang diciptakan untuk menyiapkan produk supaya siap untuk ditransportasikan, disimpan, dijual, dan dipakai.
yang bisa didapatkan dengan adanya wadah atau pembungkus pada suatu produk, salah satunya adalah bisa mendukung produk tersebut agar terhindar dari risiko kerusakan ketika proses distribusi berlangsung.
Bukan hanya itu saja, kemasan produk kerajinan bahan keras produk juga bisa melindungi produk dari bahaya pencemaran dan masalah fisik lainnya, baik itu bersifat tekanan, benturan, maupun yang getaran.
Disamping itu, pengemasan juga bermanfaat untuk menempatkan suatu hasil pengolahan, ataupun produk industri supaya mempunyai bentuk yang bisa mempermudah proses penyimpanan, pengangkutan, serta penyaluran kepada para konsumen.
Nah, kalau dilihat dari segi pemasarannya, packaging pada suatu produk tentu sangat berperan penting, dan menjadi variabel utama yang wajib diperhatikan kembali bagi para produsen.
Selain bisa menaikkan kemungkinan para konsumen untuk membelinya, packaging pada produk juga dapat menambah kesan yang lebih di mata para pembeli kalau dibandingkan dengan produk yang tidak menggunakannya.
Karena itulah desain, warna, dan tampilan dari kemasan produk kerajinan bahan keras harus dikerjakan dengan sebaik mungkin, serta diperhatikan dalam proses perencanaannya.

























https://ramesiamesin.com/manfaat-kemasan-produk-kerajinan-bahan-keras/

Manfaat Kerajinan Bahan Keras


Manfaat Kerajinan Bahan Keras :

  1. Dapat digunakan sebagai benda pakai dan benda hias.
  2. Menghasilkan produk-produk terbaru yang berasal dari bahan keras. contohnya sebagai produk barang
  3. Memberikan ilmu dan pengalaman dalam pembuatan kerajinan bahan keras.


























































https://worldscientifict.blogspot.co.id/2016/03/bahan-keras-prakarya.html

Unsur Estetika dan Ergonomis Produk Kerajinan Bahan Keras


Pengertian Unsur Estetika

Unsur estetika adalah nilai-nilai estetis yang menyertai sebuah karya seni. Pengertian unsur estetika sering kita kenal dengan istilah keindahan.  Keindahan juga diartikan sebagai pengalaman estetis yang diperolah ketika seseorang mencerap objek seni atau dapat pula dipahami sebagai sebuah objek yang memiliki unsur keindahan.  Nilai-nilai keindahan (estetik) atau keunikan karya seni memiliki 4 prinsip yaitu : 

  • kesatuan (unity), 
  • keselarasan (harmoni), 
  • keseimbangan (balance), dan 
  • kontras (contrast) sehingga menimbulkan perasaan haru, nyaman, bahagia, nikmat, agung, ataupun rasa senang.
Pengertian Unsur Ergonomis


Pengertian unsur ergonomis pada produk kerajinan aspek fungsi menepati porsi utama atau karya kerajinan selalu dikaitkan dengan aspek fungsi atau kegunaan. Maka karya kerajinan harus mempunyai nilai ergonomis.  Adapun unsur ergonomis karya kerajinan adalah sebagai berikut :
  1. Keamanan (security) adalah jaminan tentang keamanan orang menggunakan produk kerajinan tersebut. Setiap produk kerajinan tidak semuanya aman digunakan. Maka dari itu sebelum kita membeli suatu kerajinan kita harus memilih-milih produk kerajinan yang aman dan efisien untuk digunakan, serta kerajinan tersebut tidak gampang rusak.
  2. Kenyamanan (comfortable) adalah kenyamanan apabila produk kerajinan tersebut digunakan. Barang yang enak digunakan disebut barang terap. Produk kerajinan terapan adalah produk kerajinan yang memiliki nilai praktis yang tinggi.
  3. Keluwesan (flexibility) adalah keluwesan penggunaan. Produk kerajinan adalah produk terap atau pakai, yaitu produk kerajinan yang wujudnya sesuai dengan kegunaan atau terapannya. Produk kerajinan terap atau pakai dipersyaratkan memberi kemudahan dan keluwesan penggunaan agar pemakai tidak mengalami kesulitan dalam penggunaanya.

Kesimpulannya adalah Perngertian Unsur Estetika merupakan sebuah objek yang memiliki unsur keindahan, sedangkan Pengertian Unsur Ergonomis merupakan sebuah kerajinan yang memiliki nilai ergonomis seperti keamanan, kenyamanan, dan keluwesan. Itulah materi tentang pengertian unsur estetika dan ergonomis yang bisa sampaikan, semoga membantu dalam proses belajar mengajar. Terimakasih.










































http://www.bahanbacaan.com/2016/05/pengertian-unsur-estetika-dan-ergonomis.html

Rabu, 05 April 2017

Aneka Kerajinan Bahan Keras


Aneka kerajinan dari bahan keras




Kayu
Kayu sebagai bahan utama kerajinan dapat di bentuk menjadi beragam karya, tergantung pada teknik pembuatan dan tekstur kayu nya. Kerajinan kayu banyak di manfaatkan dengan teknik ukir. Dengan berkembangnya teknik ukir, muncullah beragam motif hias yang memunculkan keindahan dan makna simbolis.

Hal inilah yang membuat produk berbahan dasar kayu menjadi produk unggulan dan mempunyai daya saing yang tinggi di pasar nasional maupun mancanegara. Adapun daerah yang dikenal ukiran atau pahatnya selain jepara, yaitu Yogyakarta, Cirebon, Bali, Toraja, Palembang, Kalimantan, dan masih ada daerah yang lainnya.

Bambu
Bambu dapat di jadikan berbagai produk kerajinan yang bernilai estetis dan ekonomi yang tinggi. Sejak ratusan tahun yang lalu, orang Indonesia telah menggunakan bambu untuk berbagai kebutuhan, mulai dari yang paling sederhana seperti tempat jemuran hingga tikar dan anyaman yang rumit. Sampai saat ini, bambu masih digunakan untuk keperluan tersebut.
Bahkan saat ini, produk kerajinan bambu tampil dengan desain lebih menarik dan artistik sehingga banyak digunakan di tempat-tempat umum dikunjungi seperti :
1. Hotel-hotel berbintang
2. Cottages
3. Spa
4. Butik
5. Bank
6. Toko dan
7. Interior bangunan modern.

Pembuatan kerajinan berbahan bambu sangat bergantung pada teknik yang di gunakannya. Ada yang menggunakan teknik anyaman, ada juga teknik tempel atau sambung.

Logam
Bahan logam banyak di buat sebagai perhiasan atau aksesori. Dalam perkembangan nya, bahan logam di gunakan sebagai benda hias dan fungsi lainnya seperti gelas, teko, nampan, wadah serbaguna, bahkan piala. Dengan memerhatikan bahan logam yang bersifat keras, pengolahannya memerlukan teknik yang cocok, seperti dipanaskan dan ditempa.

Batu
Batu bisa diolah menjadi benda hias maupun benda pakai. Misalnya aksesori pelengkap busana dan penghias benda. Karena batu merupakan bahan yang berat dank eras, teknik pengolahan batu untuk benda hias harus di gerinda terlebih dahulu. Setelah itu, batu khususnya yang berwarna dapat di ronce. Sementara itu, batu yang dijadikan benda pakai dapat menggunakan teknik pahat atau ukir sebagai bahan interior maupun eksterior.
























http://www.materibelajar.id/2016/05/produk-kerajinan-dari-bahan-keras.html